“Kita fokus terhadap pengelolaan pendidikan di pacitan, penerimaan siswa kurang saat PPDB tahun ini. Ini menjadi fokus kami untuk mengetahui sebab musababnya. Yang dapat murid dibawah 10 orang ada di 8 lembaga sekolah.”katanya.
“Jadi guru nanti jangan sampai kekurangan jam mengajar. Kita antisipasi dampak terburuk kekurangan murid baru ini jangan sampai merembet luas.
Budiyanto menjelaskan, kekurangan murid baru di sekolah sd dan smp negeri kali ini diperkirakan karena menurunnya anak usia sekolah dan dinamisnya peminatan siswa yang menyebar ke madrasah, pondok pesantren dan swasta.
“Kami mendorong satuan lembaga sekolah yang sedikit muridnya melakukan identifikasi, opo toh masalahe kok ora entuk murid, kemudian melakukan refeklsi berarti dodolanku kurang konten pembelajaran harus disesuai kan pada minat siswa dan orang tua sehingga lakukan pembenahan sehingga ppdb kedepan miliki daya tariklah.”jelasnya.
Terkait langkah penggabungan sekolah memang masih menjadi kajian, sebab menurut Budiyanto belum begitu mendesak untuk penggabungan.
“Kalau nanti buru buru digabungkan khawatirnya, beda tahun jumlah anak usia sekolah bertambah lagi. Kalau saya soal penggabungan ini masih butuh kajian.”terang Budiyanto.
Ditambahkan Budiyanto,yang mendesak itu justru penataan tenaga pendidik. Bulan Agustus ada penerimaan P3k,yang tenaga GTT diangkat P3K.
“Nanti kelas 1 dirangkap dengan kelas 3. Kelebihan guru dialihkan ke sekolah yang lebih banyak muridnya. Ini masih kita konsep.”tutupnya.
Reporter/Penulis: Asri