Kecewa dan Frustasi Aksi Turun Jalan Tolak Harga BBM Dicuekin Unsur Pimpinan DPRD, Mahasiswa Nyatakan Aksi Lanjutan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, September 06, 2022

GrinduluFM Pacitan -“Dan sekarang BBM sudah terlanjur naik, tentunya harus ada upaya upaya dari pemerintah daerah, langkah strategis apa yang harus diambil khusus nya di Kabupaten Pacitan.”itulah segelintir orasi Pengunjuk rasa

Aksi turun jalan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung DPRD nyaris memanas. Aksi memanas terjadi saat pengunjuk rasa yang tergabung dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan BEM Mahasiswa STKIP Pacitan Selasa (6/9/22) dicuekin oleh unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan. Tak satupun ada unsur Pimpinan DPRD yang menemui pengunjuk rasa.

Puluhan petugas Kepolisian dan prajurit Kodim 0801 Pacitan tampak ketat melakukan penjagaan di depan pintu gerbang kantor DPRD.

“Kami dari aliansi BEM Mahasiswa STKIP Pacitan dan HMI merasa kecewa dan juga frustasi dan juga apa yang kita harapkan tuntut tidak memuaskan karena pihak DPRD tidka memiliki ketegasan keberpihakan kepada siapa.”kata Yusuf Mukib Koordinator unjuk rasa

Dalam aksinya puluhan mahasiwa ini menuntut Pemerintah Daerah dan juga DPRD memberikan solusi jangka pendek bagi warga masyarakat pacitan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang sudah terlanjur naik. Karena menurut mahasiswa itu merupakan satu konsekwensi pemerintah daerah dengan adanya kebijakan dari pemerintah pusat.

“Kami lakukan aksi turun jalan, menuntut solusi jangka pendek dengan dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak yang sebelumnya sudah didahului dengan naiknya semua kebutuhan pokok. Kami menolak kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM merupakan kebijakan pemerintah yang sembrono.”kata Yusuf Mukib Presiden BEM Mahasiswa STKIP Pacitan Koordinator aksi unjuk rasa

Di tambahkan Yusuf Mukib, Merasa di cuekin oleh unsur Pimpinan DPRD, pengunjuk rasa bergeser ke kantor Bupati. Kekecewaan yang mereka rasakan pun terobati dengan turunnya langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menemui pengunjuk rasa. Meski kebijakan kenaikan BBM dari pemerintah pusat namun setidaknya ada statemen dari Bupati untuk memberikan solusi jangka pendek bagi warga masyarakat pacitan yang terdampak dengan kenaikan harga BBM maupun kebutuhan pokok.

“Mungkin ini bisa menjadi obat dari rasa kekecewaan kita karena pak bupati dapat hadir dan berikan tanggapan akan tetapi kami paham kapasitas sebagai bupati tidak seperti apa yang kita harapkan. Tapi setidaknya bupati bertindak secara cepat tanggap sebgaimana jargonnya sat set wat wet untuk atasi kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok ini.”imbuhnya

Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menanggapi pengunjuk rasa memberikan aplous untuk mahasiswa yang tetap peduli perjuangkan rakyat.

Bupati tidak memungkiri semua merasakan dampak dari kenaikan harga BBM, akan tetapi bahwa ini diluar dari kemampuan Pemerintah Daerah.

“AKan tetapi kami bserta jajaran tentunya akan menyikapi hal ini, untuk bagaimana masyarakat agar tidak terlalu terdampak tentunya rumusan ini tidak bisa serta merta hari ini bisa kita rumuskan nggih, ini masih dalam proses terus kita masih mengadakan konsolidasi terus menerus agar situasi kenaikan harga harga ini tidak semakin tinggi dan kami siap menerima usulan usulan dari mahasiswa agar masyarakat pacitan tidak terdampak, silahkan.”katanya

Bupati Indrata Nur Bayuaji mengungkapkan, aspirasi dari mahasiswa dan masyarakat selalu diikutinya bahkan diskala nasional.

“Saya juga memantau bahwa yang disampaikan sama. Harapan nya sama, bagaimana masyarakat yang sama sama kita cintai ini tidak begitu terdampak dengan adanya kenaikan harga BBM. Itu intinya, terimakasih, terimakasih.”ungkap Bupati Aji

Selain menolak kenaikan harga BBM, sejumlah mahasiswa juga menuntut agar BLT tepat sasaran dan melalui mekanisme transparan, adil dan jujur. Mahasiswa juga menuntut dan mendesak kaitan dengan mafia migas yang menjadi keresahan rakyat agar seluruh elemen pemerintah dalam hal ini TNI-POLRI untuk bagaimana memiliki ketegasan dan pengawasan terutama elemen TNI-Polri.

Karena masih adanya rasa kekecewaan dan frustasi akan sikap DPRD terkait tanggapan cueknya dengan aksi turun jalan dari HMI dan BEM Mahasiswa STKIP kali ini rencana akan menggelar unjuk rasa lagi.

“Kami setelah ini pingin merencanakan bagaimana pergerakan dan juga aksi turun jalan karena mengingat dan mempertimbangkan juga bagaimana reaksi dari DPRD berkaitan dengan kekecewaan kami tadi.”pungkas Yusuf Mukib Koordinator aksi

Editor:Asri

Blog, Updated at: 14.29
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03