Tren Persalinan Bedah Caesar di Pacitan Tinggi, Komisi II DPRD Terperanjat: Ini Sudah KLB! Harus Segera Dievaluasi

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Juni 29, 2022

GrinduluFM Pacitan -Secara umum angka kasus kematian ibu dan anak di pacitan selama tahun 2021 hingga 2022 di laporkan aman. Meskipun ada, akan tetapi prosentase nya sangat kecil jika di bandingkan tahun tahun sebelumnya.

Menurut data Dinkes Pacitan angka kasus kematian ibu dan anak selama dua tahun terakhir cukup terkendali. Kondisi itu ternyata berbalik seratus derajat dengan tingginya angka tren persalinan lewat bedah caesar di Pacitan.

Tingginya angka persalinan lewat bedah caesar di Pacitan tersebut membuat Komisi II DPRD Pacitan terperanjat kaget.

Handoyo Aji anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pacitan menganggap tingginya angka persalinan lewat bedah caesar sudah KLB (Kejadian Luar Biasa). Itu mestinya menjadi keprihatinan bersama bagi keluarga dan ini sudah menjadi musibah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD terkait pelayanan kesehatan, Komisi II bersama Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan terungkap jika dari total kelahiran di tahun 2021 sejumlah 5994 ternyata 1748 kelahiran lewat bedah caesar. Berarti sekitar 29,6 persen kelahiran di pacitan lewat bedah caesar. Angka ini lanjut Handoyo Aji sebuah musibah jika di biarkan saja tanpa ada evaluasi. Fakta tersebut tidak boleh di diamkan karena itu akan menjadi ancaman.

“Tingginya kelahiran lewat bedah caesar mestinya menjadi keprihatinan bersama keluarga, ini sudah menjadi musibah. Musibah setelah caesar menjadi cacat, kedua juga menjadi tambah beban keluarga. Karena biayanya tidak sedikit. Kalau di rumah sakit kemungkinan dikisaran Rp.12 juta, kalau di swasta bisa sampai Rp. 15 hingga Rp.20 juta an.”kata Handoyo Aji

Handoyo Aji menegaskan, kejadian tersebut harus menjadi perhatian khusus dan lebih, agar ibu melahirkan di pacitan bisa melewati dengan cara normal sehat dan aman. Dalam hal ini Dinas Kesehatan harus ikut bertanggung jawab dengan alasan saat ini sudah jaman canggih dan jaman gizi yang mana ibu hamil itu sejak dua minggu sudah dikawal dengan pemeriksaan awal. Apalagi pos anggaran dalam mengawal ibu hamil hingga melahirkan ini sudah ada anggaran nya. Tapi kenapa, masih ada ibu melahirkan lewat bedah caesar. Itu yang menjadi poin keras sorotan anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pacitan setelah mendengarkan laporan Dinkes.

“Ini sangat kita sayangkan, ini mestinya harus menjadi evaluasi kita bersama, evaluasi dinas, evaluasi kinerja dokter, apa memang analisa medisnya harus caesar. Itu, itu harus more fair (lebih adil) lebih terbuka. Nah ini menjadi keprihatinan kita.”tegasnya

Handoyo Aji menambahkan, fakta memprihatinkan tersebut seharusnya Pemerintah Daerah segera melangkah terkait kekurangan tenaga dokter spesialis lebih khusus spesialis kandungan. Jika perlu beri kesempatan menyekolahkan tenaga dokter asli pacitan untuk menjadi tenaga dokter spesialis. Selain itu Dinas Kesehatan wajib memberikan edukasi kepada ibu melahirkan dan juga bagi tenaga dokter untuk tidak gampang mengarahkan persalinan lewat bedah caesar.

Dalam kesempatan berbeda Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dokter Hendra Purwaka tidak membantah jika prosentase persalinan lewat bedah caesar sangat tinggi di Pacitan beberapa tahun terakhir ini.

“Jadi data di dinas kesehatan itu.., itu adalah kumulatip dari semua fasilitas kesehatan di pacitan, baik yang dibawah naungan pemerintah maupun swasta. Baik dirumah sakit, puskesmas maupun dari luar kota. Kan terlaporkan berapa penduduk pacitan yang bersalin, kemudian berapa yang di section meskipun di ponorogo itu juga dilaporkan ke pacitan, kalau yang melahirkan itu terdata sebagai warga pacitan. Jadi angkanya kumulatip itu ada sekitar prosentasenya 29,6. Itu memang membuat kita terperanjat.”katanya

Hendra Purwaka menambahkan angka section atau melahirkan lewat bedah caesar di pacitan itu memang lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur. Melihat kondisi itu Kepala Dinas Kesehatan berencana segera melakukan pembinaan pada tenaga profesi dan faskes.

“Saya berkeinginan section (bedah caesar) itu tidak ada yang lain lain kecuali indikasi medis. Ojo disinyalir ono sisi bisnis. Kalau saya pribadi, itu saya jawab karena ada indikasi medis. Nanti saya akan tekankan dalam pembinaan, bahwa persalinan lewat bedah caesar harus betul betul karena indikasi medis tidak ada indikasi yang lain lainnya, itu harapan saya.”pungkas dr.Hendra

Editor: Asri N

Blog, Updated at: 19.04
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03