Pacitan Krisis Stok Kepala Sekolah, Laksanakan Kurikulum Merdeka Belajar Terkendala Peminat dan Kuota Guru Penggerak Minim

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Juni 17, 2022

GrinduluFM Pacitan - Banyak tantangan dunia pendidikan di Kabupaten Pacitan untuk menyukseskan program kebijakan pusat dengan kurikulum baru yaitu merdeka belajar.

Budiyanto Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan mengatakan tantangannya untuk peminat dan kuota guru penggerak sangat terbatas. Sedangkan stok kepala sekolah di pacitan sendiri saat ini hingga Desember 2022 mendatang dalam kondisi krisis.

“Ini tantangan kita, peminat dan kuota guru penggerak terbatas. Kita masih krisis 141 kepala sekolah hingga Desember 2022 untuk jenjang SD dari 418 lembaga.”katanya

Diungakapkan Budiyanto, untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar pada tahap episode 5 kaitan dengan guru penggerak. Sedangkan episode ke 7 sekolah penggerak sangat membuat prihatin dirinya terutama masalah minimnya peminat guru penggerak dan lembaga sekolah penggerak. Ditambah lagi banyaknya satuan pendidik yang ogah jadi kepala sekolah.

Menyikapi krisis kepala sekolah dan terbatasnya minat guru penggerak dalam menyukseskan program kebijakan pemerintah kurikulum merdeka belajar, Diknas terus mendorong bagi satuan tenaga pendidik untuk ikut menyiapkan diri.

Tidak dipungkiri, proses menjadi guru penggerak dalam menerapkan program merdeka belajar memang agak sedikit membuat berat guru. Di mana mereka harus belajar lagi kurang lebih 6 bulan.

“Karena awalnya kebijakan merdeka belajar inikan mendorong adanya guru guru agar terus mengasah inovasi dan kreatifitas itu sudah jadi keharusan. Setiapkali kami mendorong kalau untuk kesuksesan merdeka belajar harus didukung guru penggerak. Episode ke 7 lembaga sekolahnya. Untuk guru dan lembaga sekolah itu harus diawali dari Kepala Sekolah selaku manajer.”kata Budiyanto

Untuk diketahui, dalam ketentuan Permendikbud 40 tahun 2021 persyaratan menjadi kepala sekolah itu harus ikut guru penggerak, namun mereka takut kalau jadi guru penggerak nanti akan ditunjuk jadi kepala sekolah.

“Itu takut guru guru. Dilematis nggih karena sekarang kita masih krisis 141 kepala sekolah sampai desember 2022 jenjang SD. Padahal lembaga sekolah itu harus ada manajernya.”ungkapnya

Ditambahkan Budiyanto, diknas saat ini terus mendorong melalui seleksi calon kepala sekolah untuk mengisi jabatan kepala sekolah.

“Jika dibuka seleksi tetap tidak ada yang minat, akan dilakukan penunjukan. Ini satu satunya formula lembaga sekolah ada kepala sekolahnya. Kalau nggak ada manajernya nanti pelayanan itu bagaimana nggih toh.. itu harus ada dorongan manajer. Jangan takutlah. Ini masa depan pendidikan di kita ini bagaimana.”imbuhnya

Kurikulum merdeka belajar ini merupakan program baru, intervensi Kemendikbud dalam program ini luar biasa melalui guru guru penggerak. Pihak Diknas terus mendorong lembaga sekolah penggerak.

“Kita transisioner dalam rangka pemulihan paska covid-19 ini kan luar biasa. Pemerintah-pun juga gencar seperti kebijakan kurikulum merdeka ini juga ditakutkan,padahal ganti kurikulum kan hal biasa ya. Kita aja sudah 10 kurikulum ganti. Tapi kurikulum merdeka ini justru guru ketakutan jangan-jangan tidak terpenuhinya jam mengajarnya akan pengaruhi besaran insentifnya.”tuturnya

Demi menyukseskan program kebijakan kurikulum merdeka belajar, dinas pendidikan tidak akan lepas tangan, terus memfasilitasi.

Budiyanto menerangkan, kurikulum merdeka belajar di pacitan implementasi nya di tahun 2023-2024. Namun demikian sekolah penggerak sudah mulai diangkatan pertama. Pacitan memang masih digolongan belakang.

“Sebagai garda terdepan ada di satuan pendidikan untuk kesuksesan kaitannya dengan pencapaian mutu dan kualitas pendidikan itu di satuan pendidikan. Jadi nanti kualitas lulusan sesuai dengan 8 standart nasional pendidikan itu harus tercapai.”pungkasnya

Editor: Asri N

Blog, Updated at: 12.55
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03