“Dari pejabat otoritas veteriner rekomendasinya pasar hewan harus ditutup serentak mulai tanggal 11 Juni sampai 22 Juni 2022.”kata Joko Rinanto Kabid Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan saat dikonfirmasi, Senin(6/6/22)
Formula yang dianggap jitu mencegah penularan harus menutup mobilitas jual beli di pasar hewan. Surat tertulis maupun lisan lewat sosialisasi gencar dilakukan pihak dinas terkait agar tidak timbul gejolak.
“Intinya beberapa minggu terakhir ini kita petugas penyuluh dan kesehatan hewan pasang mata, pasang telinga untuk melihat perkembangan di lapangan. Ternyata dari hasil pasang mata dan telinga itu ada beberapa hewan ternak yang terindikasi ke arah PMK.”kata Joko Kabid Peternakan
Joko mengharapkan laporan kasus PMK ini satu data sehingga masyarakat tidak resah, kemudian tidak panik sehingga kasus yang di laporkan itu suspek atau sudah positip.”Itu selalu kita pantau dari temen temen yang ada di otoritas veteriner.”ungkapnya
Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Pacitan dr.hewan Kus Handoko ikut membenarkan jika 55 hewan ternak milik peternak mengarah pada penyakit mulut dan kuku. Terbanyak memang di temukan pada hewan ternak sapi.
Ditambahkan dr.h.Kus Handoko, pengambilan sampel ternak terduga, tampaknya ada mengarah ke kasus PMK. Terkait hal itu perlu segera dilakukan tindakan tindakan pengendalian salah satunya penutupan pasar hewan. Ini untuk mengurangi interaksi antar ternak agar tidak melebar.
Sedangkan hewan ternak terduga kasus PMK tersebut merupakan ternak baru dari pasar. Entah itu pasar lokal atau luar daerah, yang jelas ada ternak baru di kandang milik warga tersebut.
“Untuk yang positip belum ada, kita masih menunggu hasil konfirmasi Laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Jogja. Untuk yang suspek sampai kemaren itu sejumlah 55 ekor. Data itu akan kita update harian.”tambahnya
Penutupan pasar hewan di Kabupaten Pacitan dilakukan selama 14 hari, menurut dr.h Kus Handoko karena masa inkubasi dari virus PMK ini selama 14 hari.
“Di harapkan selama 14 hari ini kalau tidak ada kasus lagi atau dikira aman, pasar ternak akan di buka lagi.”ujarnya
Ciri ciri hewan ternak yang di duga mengarah ke kasus PMK itu memang menunjukan gejala sakit, demam tidak mau makan.
“Kemudian liur berlebihan disertai adanya jamur di lidah mulut dan gusi. Ditengah tengah kuku ada lepuh. Di mulut itu kayak ada sariawan.”jelasnya
Hewan ternak yang terjangkit PMK menurut dr.hewan Kus masih aman untuk dikonsumsi.Tapi untuk tulan atau balungan harus diamankan untuk dihindari, jangan di konsumsi tulangnya. Karena letak virus PMK lebih banyak berada di tulang.
Sementara Wakil Bupati Gagarin mengharap agar warga tidak panik dan terlalu khawatir.Ternak yang terjangkit PMK itu masih bisa sembuh, meski pulihnya 90 persen. Peternak harus rajin lakukan pengobatan dan perawatan. Dari hal ini antisipasi menurut Gagarin formula terbaik untuk menghindari penularan PMK. Pemerintah tampak serius menangani kasus PMK pada hewan ternak. Terbukti dengan turunya perintah terciptanya vaksin yang di perkirakan bisa tersalurkan akhir Juli-Agustus.
“Yang perlu di pahami masyarakat bagaimanapun juga harusnya para peternak ini nanti menghindari pergerakan ternak. Jangan ambil ternak dari luar daerah dulu, jangan mendatangkan ternak dari luar daerah dulu terutama di wilayah perbatasan.”tutup Wabup Gagarin
Editor: Asri N