Kebobolan 55 Hewan Ternak di Pacitan Suspek PMK, Pemkab Tutup Aktivitas Seluruh Pasar Hewan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Senin, Juni 06, 2022

GrinduluFM Pacitan -Setelah ditemukannya 55 hewan ternak sapi dan kambing milik warga di 5 Kecamatan yakni Tulakan,Tegalombo, Donorojo, Bandar dan Nawangan yang terduga penyakit mulut dan kuku (PMK), Pemkab dalam hal ini Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan memerintahkan seluruh aktivitas jual beli di pasar hewan berhenti alias tutup serentak mulai 11 Juni hingga 22 Juni 2022.

“Dari pejabat otoritas veteriner rekomendasinya pasar hewan harus ditutup serentak mulai tanggal 11 Juni sampai 22 Juni 2022.”kata Joko Rinanto Kabid Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan saat dikonfirmasi, Senin(6/6/22)

Joko Rinanto saat di konfirmasi membenarkan jika pacitan sudah kebobolan dengan ditemukannya puluhan hewan ternak milik warga mengarah ke PMK. Padahal saat Kabupaten Pacitan masih kategori bebas, tidak kurang kurang melakukan antisipasi namun apa daya tangan tak sampai, Pacitan dikelilingi kabupaten zona merah inipun akhirnya masuk menjadi kategori tertular.

Formula yang dianggap jitu mencegah penularan harus menutup mobilitas jual beli di pasar hewan. Surat tertulis maupun lisan lewat sosialisasi gencar dilakukan pihak dinas terkait agar tidak timbul gejolak.

“Intinya beberapa minggu terakhir ini kita petugas penyuluh dan kesehatan hewan pasang mata, pasang telinga untuk melihat perkembangan di lapangan. Ternyata dari hasil pasang mata dan telinga itu ada beberapa hewan ternak yang terindikasi ke arah PMK.”kata Joko Kabid Peternakan

Saat ini pihak bidang kesehatan hewan masif memberikan sosialisasi kepada pedagang ternak jika sejak tanggal 9 Juni 2022 seluruh pasar hewan yang ada di Kabupaten Pacitan tutup tidak boleh ada aktivitas. Selain itu juga intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak milik warga melalui petugas lapangan yang ada di masing masing wilayah.

Joko mengharapkan laporan kasus PMK ini satu data sehingga masyarakat tidak resah, kemudian tidak panik sehingga kasus yang di laporkan itu suspek atau sudah positip.”Itu selalu kita pantau dari temen temen yang ada di otoritas veteriner.”ungkapnya

Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten Pacitan dr.hewan Kus Handoko ikut membenarkan jika 55 hewan ternak milik peternak mengarah pada penyakit mulut dan kuku. Terbanyak memang di temukan pada hewan ternak sapi.

Ditambahkan dr.h.Kus Handoko, pengambilan sampel ternak terduga, tampaknya ada mengarah ke kasus PMK. Terkait hal itu perlu segera dilakukan tindakan tindakan pengendalian salah satunya penutupan pasar hewan. Ini untuk mengurangi interaksi antar ternak agar tidak melebar.

Sedangkan hewan ternak terduga kasus PMK tersebut merupakan ternak baru dari pasar. Entah itu pasar lokal atau luar daerah, yang jelas ada ternak baru di kandang milik warga tersebut.

“Untuk yang positip belum ada, kita masih menunggu hasil konfirmasi Laboratorium Balai Besar Veteriner Wates Jogja. Untuk yang suspek sampai kemaren itu sejumlah 55 ekor. Data itu akan kita update harian.”tambahnya

Penutupan pasar hewan di Kabupaten Pacitan dilakukan selama 14 hari, menurut dr.h Kus Handoko karena masa inkubasi dari virus PMK ini selama 14 hari.

“Di harapkan selama 14 hari ini kalau tidak ada kasus lagi atau dikira aman, pasar ternak akan di buka lagi.”ujarnya

Ciri ciri hewan ternak yang di duga mengarah ke kasus PMK itu memang menunjukan gejala sakit, demam tidak mau makan.

“Kemudian liur berlebihan disertai adanya jamur di lidah mulut dan gusi. Ditengah tengah kuku ada lepuh. Di mulut itu kayak ada sariawan.”jelasnya

Hewan ternak yang terjangkit PMK menurut dr.hewan Kus masih aman untuk dikonsumsi.Tapi untuk tulan atau balungan harus diamankan untuk dihindari, jangan di konsumsi tulangnya. Karena letak virus PMK lebih banyak berada di tulang.

Sementara Wakil Bupati Gagarin mengharap agar warga tidak panik dan terlalu khawatir.Ternak yang terjangkit PMK itu masih bisa sembuh, meski pulihnya 90 persen. Peternak harus rajin lakukan pengobatan dan perawatan. Dari hal ini antisipasi menurut Gagarin formula terbaik untuk menghindari penularan PMK. Pemerintah tampak serius menangani kasus PMK pada hewan ternak. Terbukti dengan turunya perintah terciptanya vaksin yang di perkirakan bisa tersalurkan akhir Juli-Agustus.

“Yang perlu di pahami masyarakat bagaimanapun juga harusnya para peternak ini nanti menghindari pergerakan ternak. Jangan ambil ternak dari luar daerah dulu, jangan mendatangkan ternak dari luar daerah dulu terutama di wilayah perbatasan.”tutup Wabup Gagarin

Editor: Asri N

Blog, Updated at: 16.51
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03