Tidak Jadi Ditutup, Wisma Atlit Sebagai Tempat Isolasi Terpadu Pasien Covid-19 Dilanjutkan

GrinduluFM Pacitan -Setelah kasus Covid-19 turun drastis di Pacitan apalagi memasuki tahun 2022, banyak yang bertanya tanya bagaimana nasib Wisma Atlit yang dulu menjadi tempat berkumpulnya warga yang dinyatakan positip Covid-19 atau sebagai tempat isolasi terpadu.

Hasil evaluasi di bulan Februari dan Maret, Wisma Atlit sebagai tempat isolasi terpadu warga yang terpapar positip Covid-19 masih dilanjutkan. Evaluasi sekaligus pengecekan lokasi Wisma Atlit di lakukan Jumat(20/1/2022)

“Masih dilanjutkan hasil evaluasi dibulan februari dan maret.”kata dr. Johan TP

Mengapa wisma atlit masih dilanjutkan sebagai tempat isolasi terpadu Covid-19? padahal kasus sudah tidak sedahsyat tahun 2021 lalu.

Koordinator Wisma Atlit Satgas Penanganan Covid-19 dr. Johan Tri Putranto mengatakan, sebagai skenario terburuk memang harus dipersiapkan ditengah virus Corona masih mengintai dengan munculnya varian baru, apalagi di media nasional menunjukan kenaikan kasus Covid-19 ditingkat nasional dalam 1 minggu terakhir tidak bisa dianggap sepele apalagi lengah.

“Semoga tidak ada pasien Covid-19 di Pacitan. Tapi scenario terburuk tetap harus kita persiapkan, apalagi melihat kenaikan kasus nasional dalam 1 minggu terakhir sudah lebih 2000 kasus per hari, kemaren.”tambahnya

Namun jika ada kasus Covid-19 untuk saat ini tetap dilayani dan wisma atlit tetap sebagai tempat isolasi terpadu.

Seperti di ketahui, sejak bangsal wisma atlit sepi karena tidak ada pasien Covid-19 yang isolasi terpadu tampak tempat tidur tidak terpakai. Hasil cek lokasi Jumat kemaren sejumlah peralatan yang dulu sempat digunakan untuk pelayanan ratusan pasien isolasi terpadu sekarang di tata rapi.

Wisma atlit sebelumnya menjadi tempat menampu pasien Covid-19 kategori Ringan dan sedang tanpa gejala rujukan dari 24 Puskesmas di Kabupaten Pacitan.

“Evaluasi Februari Maret ternyata Wisma atlit masih dilanjutkan sebagai tempat Isolasi terpadu pasien Covid-19, belum ditutup.”pungkas dr. Johan Tri Putranto

Editor: Asri N