Intensitas Hujan Tinggi Akibatkan Air Sungai Meluap, Empat Wilayah Di Pacitan Terendam Banjir dan Sepuluh Titik Longsor

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Kamis, November 11, 2021

GrinduluFM Pacitan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Pacitan melaporkan sementara ada 4 titik banjir di Wilayah Kabupaten Pacitan dan sepuluh titik longsor,Kamis(11/11/2021)

Hujan deras mengguyur sejak Rabu malam (10/11/2021) juga mengakibatkan sejumlah titik longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata ada empat titik wilayah banjir dan 10 titik longsor hingga Kamis.

Didik Alih Wibowo Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Pacitan mengatakan, dari sejumlah titik banjir, yang parah dan perlu penanganan serius di wilayah Desa Belah Donorojo. Diduga Saluran air tersumbat mengakibatkan debit air sungai meluap ke permukiman warga. Genangan banjir itu mengganggu aktivitas warga Desa Belah.

“Untuk banjir Ngadirojo itu Karena kondisi sungai dangkal sedangkan curah hujan tinggi sehingga kapasitas sungainya tidka mampu akhirnya kejalan airnya. Tapi yang justru perlu penanganan di Desa Belah Donorojo malahan. Di Desa Belah itu ada satu dusun yang drainase nya tersumbat sehingga debit air sungai naik dan meluber ke permukiman warga. Sampai saat ini untuk Desa Belah belum surut airnya. Kalau di Sudimoro sudah ada penurunan.” kata Didik Alih Wibowo Kalaks BPBD Pacitan saat di konfirmasi GrinduluFM Kamis siang(11/11/2021).

Laporan awal kejadian bencana, Kamis 11 November 2021 dari Pusdatin BPBD Kabupaten Pacitan disebutkan 4 titik banjir di Desa Belah Kecamatan Donorojo, Desa Pagerejo Kecamatan Ngadirojo, Desa Ketanggung Kecamatan Sudimoro dan Desa Padi Kecamatan Tulakan.Adapun 10 titik longsor terjadi di Kecamatan Bandar, Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan menimpa rumah warga, tebing longsor Dusun Bandar angin Kecamatan Tulakan, tanah longsor Dusun Tanggung Kecamatan Sudimoro,talutlongsor Bodag Dusun Kepuh,tanah longsor Ds.Krajan Wonokarto, longsor menutup separo badan jalan Wonogondo, tebing longsor menimpa warung sembako dusun jeruk ngumbul Tulakan, tanah longsor menimpa rumah dapur warga dusun jeruk ngumbul tulakan.

Selian banjir longsor bencana pohon tumbang juga perlu menjadi kewaspadaan. Di laporkan sementara untuk warga yang terdampak banjir ada 7 kk dengan jumlah 30 Jiwa dan 7 unit rumah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Didik ALih WIbowo menghimbau warga harus peka terhadap perubahan di lingkungan nya masing masing.”Bila terjadi hujan deras disertai petir, pohon tumbang, kalau ada tanah longsor segera hindari bergeser ketempat aman, itu trik menyelamatkan diri dari kami.”himbau Didik Alih.

Upaya lain yang di lakukan BPBD Pacitan menerjunkan puluhan personil dari BPBD untuk keliling ke sejumlah wilayah yang di perkirakan rawan bencana. Selain itu kapasitas siaga personil pusdatin di tingkatkan dari hari biasa sejak masuk musim penghujan Nopember 2021 hingga Maret 2022.

Dengan kondisi cuaca saat ini sejak Nopember Bupati mengeluarkan SK yang isinya menyatakan Pacitan dalam status siaga dengan kenaikan status tersebut maka BPBD harus paling siaga terutama dengan bencana banjir longsor.

Lalu bagaimana dengan warga masyarakat Pacitan, Kepala BPBD Pacitan berpesan agar lebih peka terhadap perubahan cuaca yang begitu cepat dengan tingkatkan kewaspadaan.

“Jangan pernah kendur untuk update cuaca setiap hari. Saran kami masyarakat, pertama itu waspada kenali lingkungan. Kalau tempat itnggalnya di dekat lereng tebing tolonglahuntuk tidurnya jangan di kamar yang nempel dengan tebing agak menjauh dulu. Gunakan informasi cuaca jadi bahan pijakan untuk aktivitas sehari hari jangan jadikan lebih panik. Kalau kita lebih awal mengetahui potensi ancaman bencana Insyaallah pengurangan resiko bencana bisa jadi lebih baik.”pesan Kepala BPBD.

Editor : Asri Nuryani

Blog, Updated at: 15.04
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03