Karena itu menurut Bupati Indrata, beberapa dari produk lokal ini tidak harus di paksakan harus keluar untuk di kenal secara nasional maupun international.
“Kesimpulannya untuk bisa menyukai makanan atau minuman itu di sesuaikan dengan selera lidah kita, karena itu saya tidak akan memaksakan produk produk olahan dari pacitan ini keluar untuk dikenal secara nasional maupun international. Produksinya bisa mencukupi kebutuhan 600 ribu warga Pacitan saja itu sudah sangat luar biasa bagus.”imbuhnya.
Pandai dalam melihat kebutuhan warga di pacitan akan makanan dan minuman, itu justru yang paling ter penting. “Setiap pagi siang sore orang ngopi, anak anak kecil jajan. Kita punya produk. Bagaimana kita arahkan kesana dengan menanamkan kebanggaan terhadap produk tuan rumah sendiri. Uang pun akhirnya akan muter di daerah sendiri.”jelas Indrata.
Dalam memberikan arahan pada acara Launching Ekspose Plut dan Desiminasi Sikab Taji Prima di Gedung Plut Pacitan,Kamis(4/11/2021) Bupati Indrata berharap dengan adanya Plut ini UMKM di Pacitan bergairah terus, minimal bisa mencukupi kebutuhan pasar di Pacitan sendiri.
“Kita punya 600 ribu warga itu sudah hampir luar biasa jika dicukupi dengan produk produk lokal itu akan lebih baik. Syukur syukur kalau keluar daerah. Sebenarnya Pemerintah dan warga harus bangga dulu teradap produk produk umkm. Jadi kita yang menikmati kita juga yang mempromosikan selain pihak pihak lain akan produk umkm.”kata Indrata
Setidaknya dengan hadirnya plut ini bisa pula mengurangi angka pengangguran di Pacitan. Untuk di ketahui,Tingkat Pengangguran Terbuka di Pacitan sesuai data 2020 masih sangat tinggi 2,28 persen atau sekitar 8 339 orang masih penganggur dan sejumlah 31 076 orang tergolong setengah pengangguran.
Sementara dengan dilaunchingnya Sikab Taji Prima Indrata berharap, dengan data yang dikelola baik, terintegrasi maka untuk mengarahkan pembangunan terutama umkm akan lebih baik. Selain itu juga mampu mengurangi tingkat pengangguran di usia muda. Dalam mendorong produk UMKM tembus pasar modern itu sangat perlu melakukan program kurasi terkait kualitas produk UMKM. Sehingga produk produk umkm lokal di wilayah pacitan mampu menembus pasar modern bahkan layak jika untuk diekspor.
“Umkm sudah berkembang, kita lihat dari produk yang ada tadi hanya perlu peningkatan velieu. Soal pemasaran terkadang kita terlalu terjebak dnegan pemasaran. Kalau saya , kita harus bangga dulu aja, mereka tumbuh saya yakin mereka akan mengikuti yang lainnya. Sudah ada banyak contoh. Kalau kita nunggu produsen besar malah tidak akan bertahan lama.”pungkas Indrata Nur Bayuaji.
Editor : Asri Nuryani