Setelah Olahraga Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Timur, Bupati Pacitan Antri Porprov Di Gelar Di Pacitan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Kamis, Oktober 21, 2021

Grindulu FM Pacitan - Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam memberikan sambutan pada acara pembukaan Pekan Olahraga Tradisional tingkat Provinsi Jawatimur di Gedung Olahraga (GOR), Kamis(21/10/2021) menyampaikan target penyelenggaraan pekan olahraga tradisional kali ini selain untuk mengenalkan potensi keindahan pariwisata juga mengharapkan olahraga tradisional bisa berkembang dan melestarikan di masyarakat yang mungkin sebagian orang, olahraga tradisional itu sudah mulai terhapus dari memori anak anak jaman sekarang.
Selain itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji secara langsung atau secara informal meminta pada Kepala Dispora Jawa Timur agar Pekan Olahraga Provinsi (PROPROV)nanti bisa di gelar juga di Pacitan. “Saya titip pesen secara informal kepada Dispora Provinsi Jatim agar ivent serupa tetap diselenggarakan di pacitan. Jadi kami antrii lah istilahnya ini, antri Proprov di gelar di sini juga.”kata Aji.

Sementara Bupati Aji juga berjanji akan memberikan bonus bagi atlit yang menang membawa medali emas dalam pekan olahraga tradisional kali ini. Hanya saja apa itu bonusnya, masih dirahasiakannya. “Ya, mudah mudahan ada bonusnya lah. Seharusnya ada bonus, buat temen temen yang sudah membawa nama harum Pacitan karena inikan ivent nya ivent Provinsi. Harapan tetep ada bonus tapi kami mohon maaf masih belum bisa menyebutkan apa atau besarannya berapa bonusnya. Insyaallah dapat nanti ya bonus.”tutur Aji.

Pekan olahraga tradisional tingkat Provinsi Jawa Timur tahun ini yang di gelar di Pacitan tidak di ikuti semua kab/kota di Jatim. Hanya 20 Kabupaten yang mengikuti.

Menurut Supratomo Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kadispora Provinsi Jawa Timur, hal itu di karenakan adanya refocusing pandemi Covid-19 sehingga terpaksa tidak mengikutkan atlitnya. “Olahraga ini kita undur beberapakali karena pandemi Covid-19, ada Kabupaten yang semula sudah akan ikut karena penyesuaian kena refocusing gak jadi ikut. Sesuatu yang sulit kegiatan ini tapi bisa diselenggarakan di Pacitan.”jelas Kadispora Jatim Supratomo.

Sementara itu dokter Hendra Purwaka Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mengatakan, dalam gelaran olah raga tradisional tersebut memang sangat rentan dan rawan terjadinya penularan Covid-19 karena memang ada kerumunan terjadi. Namun hal itu sudah di antisipasi dengan ketatnya penerapan protokol kesehatan. Jika dalam hasil PCR nanti ada yang hasilnya positip akan di pulangkan ke Kabupaten asal. Mudah mudahan tidak terjadi penularan lanjut dokter Hendra. “Semua peserta maupun pendamping yang masuk harus melalui tes bebas Covid-19. Kalaupun ada yang positip nanti hasilnya, saya mohon harus di pulangkan.”jelas dokter Hendra Purwaka.

Seperti di ketahui, dalam pembukaan olahraga tradisional tingkat Provinsi Jatim di Gor Pacitan tampak banyak atlit yang melepas masker dan bersorak sorai. Padahal menurut dokter Hendra mereka tetap harus menggunakan masker saat berkerumun. Namun hal itu tampaknya di luar kendali petugas. peserta dan pendamping tampak tak jaga jarak dan juga tak bermasker sesuai aturan yang sudah di sepakati dalam Protokol Kesehatan.

Terlepas dari kerumunan dan rawannya penularan Covid-19, olahraga tradisional tingkat Provinsi Jawa Timur kali ini memang tidak dipungkiri sangat berpengaruh untuk menggeliatkan kembali potensi pariwisata dan kuliner di Pacitan.

Editor : Asri Nuryani

Blog, Updated at: 16.28
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03