Grindulu FM Pacitan - Proyek pembangunan gedung puskesmas Kebonagung telah dilaksanakan sejak awal September 2021 oleh PT. Ratna dari Pacitan. Sebelumnya proyek puskesmas tersebut sempat terhenti karena adanya refocusing Covid-19.

Biaya pembangunan gedung Puskesmas Kebonagung tersebut ternyata jauh lebih murah dari pagu awal. Turunnya cukup jauh Rp. 2 miliar lanjut Baskoro, biaya bangunan tersebut sekarang jatuhnya Rp.4,9 Miliar dari pagu yang diusulkan Dinas Kesehatan Rp.6,9 miliar.

“Lelang sudah selesai dan dimenangkan PT.Ratna dari Pacitan. Memang harga turun, itu karena PT pelaksana memiliki sendiri semua alat berat dan sarana prasarana dalam pembangunan. Meski harga jatuh lebih murah, kwalitas bangunan tetap harus terjamin.” kata Baskoro.

Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan Pacitan Baskoro Catur Raharjo, menyebut, dalam pembangunan gedung puskesmas kebonagung tersebut ada kendala di tanah yang penuh bebatuan. “Dalam menyiapkan lahan itu harus melakukan pengerukan, ternyata di dalamnya juga batu batuan. Mau tidak mau harus kerja ekstra untuk menyiapkan lahan dulu.” ujarnya.

Dilanjutkan Baskoro, lahan sudah siap, sekarang tinggal pembangunannya. Namun antisipasi longsor harus difokuskan. Pihaknya juga membuatkan talut dengan ketinggian 12 meter. “Yang jadi kendala juga di sebelahnya kan ada sungai, jadi harapan kita supaya tidak masuk ke bangunan kita jadi di buatkan jalur.”ujar Baskoro.

Pembangunan kali ini kalau bisa semua terkaver. Namun untuk saat ini ruang rawat jalannya dulu sama perkantorannya, untuk rawat inapnya belum bisa di pindah jadi nanti masuk tahap berikutnya. “Insyaallah kalau rawat jalan sudah bisa, nanti ada lantai 2. Lantai 2 itu nanti ada perkantoran dan rawat jalan. Satu sisi dua lantai, satu sisi satu lantai.”ujarnya.

Baskoro optimis pembangunan gedung puskesmas kebonagung selesai tepat waktu. Meski waktu yang tersisa tinggal menghitung hari. Namun kata Baskoro, PT.Ratna sanggup mengerjakan proyek. “Tahun ini pembangunan gedung rawat jalan dan kantor dulu, untuk sarana pendukung nanti di tahapan berikutnya kalau lahan masih cukup kita proyeksikan.”tutup Baskoro.

Editor : Asri Nuryani