Grindulu FM, Pacitan -Penambahan jumlah orang ngurus perijinan dan juga penambahan jumlah investasi yang masuk ke Dinas Pelayanan Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) sulit di deteksi karena sudah tersedianya aplikasi online single submission (OSS).
“Tahun 2020 persoalan pokok OSS bisa di akses di rumah. Ketika di kases di rumah tahun 2019 data itu bisa di kaver disini tapi ketika tahun 2020 karena ada perubahan sstem yang daftar di rumah sulit dikaver disini. Ketika tidak bisa di kaver disini muncul permasalahan sehingga beberapa sih orang yang ijin di Pacitan menjadi sulit di deteksi. Kedua dari pendaftaran ijin di dalamnya muncul beberapa investasi yang ditanam ketika itu tidak bisa kita akses, itu sulit mengkaver berapa jumlah ijin dan berapa jumlah investasi yang masuk ke Pacitan tahun 2020.”jelas Prasetyo Wibowo Kepala DPMPTSP Pacitan

Di lanjutkan Prasetyo, DPMPTSP Pacitan masih bisa untuk mengkaver berapa jumlah ijin yang masuk yang modalnya di atas 500 juta rupiah. Padahal usaha usaha kecil banyak yang modalnya di bawah 500 juta rupiah di Pacitan.
“ Sembilan puluh dua milyar di tahun 2020 pendapatan DPMPTSP dari mereka yang daftar ijin dengan modal di atas 500 juta rupiah. Jumlah itu kita dapatkan dari 11 jenis usaha. Sedangkan investasi yang kita catat yang kecil kecil itu lebih banyak sekali.”kata Prasetyo
Seperti di ketahui, sistem layanan perijinan usaha terintregrasi secara elektronik atau online single submission (oss) sudah berjalan dua tahun terakhir akan tetapi karena sistem, dinas  belum bisa menemukan data berapa yang sudah daftar  ijin lewat oss. Sementara kalau ijin non oss sudah ada seribuan yang kita terbitkan dalan setahun.

Di tambahkan Prasetyo, tahun 2021 OSS masih sama seperti itu sehingga masih sulit mengkaver berapa jumlah orang ijin dan berapa jumlah investasi masuk. Kalau ijin non OSS dalam sehari DPMPTSP Pacitan bisa menerbitkan rata rata 20 perijinan dari jumlah 65 jenis ijin yang di proses lewat DPMPTSP.
Meskipun sulit di deteksi tapi ada investasi jumbo yang berkeinginan masuk ke Pacitan, hanya saja sampai pada proses konsultasi ijin  investor jumbo tersebut tapi tidak sedikit pula  yang kemudian tidak diketahui progresnya lagi.

“Persoalan stok air masih menjadi momok bagi investor jumbo untuk tanam invesatsi di Pacitan.”kata Prasetyo
Dari data DPMPTSP Pacitan dari sekian jumlah jenis ijin yang di tangani, paling banyak adalah ijin perdagangan. Sedangkan ijin yang tidak pernah di proses yaitu ijin tempat penjualan minuman ber alkohol.
“Ijin PIRT cukup di minati di Pacitan dan juga ijin perdagangan lainnya.”tutur Prasetyo

Editor : Asri Nuryani