Grindulu FM, Pacitan -Dalam dua minggu terakhir Bupati Pacitan Indartato tampak sibuk datangi Kantor Dinas/Instansi OPD(Organisasi Perangkat Daerah) untuk melihat secara langsung staf ASN nya dalam bekerja sekaligus berpamitan jika dirinya menjabat Bupati tinggal 4 bulan.
Ada satu pesan penting yang hampir sama disampaikan Bupati Indartato pada semua OPD yang dikunjungi agar ASN yang bekerja di OPD untuk berlaku jujur. Selain itu juga ucapan terimakasih tidak lupa disampaikan.
“Saya selalu menekankan sesuai aturan yang berlaku, marilah kita berlaku jujur. Artinya kalau bukan hak nya ya jangan diambil, harus disampaikan kepada yang memang lebih berhak.”ungkap Indartato
Selain itu Bupati mengucapkan terimakasih dan berharap ASN bekerja dengan ikhlas. Karena apapun yang terjadi ASN itu sudah dikontrak. Siapapun pimpinannya dalam OPD tidak masalah. Tugas ASN itu harus membantu melancarkan prorgam program Pemerintahan.
“Artinya menjadi PNS yang tugasnya adalah membantu kelancaran Pemerintahan itu yang harus digaris bawahi. Siapapun pimpinannya tidak ada masalah, ASN harus membantu agar program pemerintah berjalan untuk kesejahteraan masyarakat.”ungkap Bupati dengan suara serak dan wajah tampak letih saat berkunjung ke Dinas Sosial
Seperti diketahui, Rabu(20/01/2021) Bupati melakukan kunjungan untuk berpamitan ke 8 Dinas/Instansi yang ada dilingkup pemkab. Pertama kunjungan kerja ke Dinas Perikanan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, KBPP dan PA, Dinas Perhubungan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Sosial dan terakhir kunjungan berhenti di Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga.
Dari setiap kunjungan kerja sekaligus berpamitan, Bupati juga menyampaikan untuk OPD agar ikut menggencarkan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 dan juga ikut berperan aktip mensukseskan program vaksin.
Khusus untuk Dinas Sosial, Bupati berharap sebagai lembaga empaty bisa berpartisipasi memberikan penjelasan pada masyarakat terkait mitigasi bencana agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan saat terjadinya bencana. Selain itu setelah terjadi bencana juga diminta Dinsos tidak kalah kiprahnya membantu masyarakat yang terkena bencana.
“Setelah terjadi bencana Tulung Dinsos ini tidak kalah kiprahnya untuk cekatan membantu masyarakat.”jelas Bupati
Sementara Sunaryo Kepala Dinas Sosial Pacitan saat ditemui dalam kesempatan yang sama mengatakan, dalam menjalankan tugas sebagai lembaga yang sifatnya empaty(sosial) dalam memberikan bantuan bagi warga terdampak bencana maupun warga tidak mampu, prinsip tidak ada kendala. Hanya saja dengan regulasi yang terus berubah ubah pihaknya harus update terus untuk memperbaharui data sehngga data yang jadi acuan Dinsos valid.
“Dari sisi tugas, data harus bisa menjadi valid sesuai harapan pemerintah. Karena kalau data tidak valid dan tidak masuk dalam DTKS(Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) tidak akan pernah mendapat rekomendasi dari Kementrian untuk dapat bantuan, meskipun sejatinya DTKS ini masih melalui variabel khas daerah. Saat ini soal NIK kependudukan masih jadi masalah kita. Banyak data tidak valid karena tidak ada NIK kependudukan.”jelas Naryo
Pembaharuan terus dilakukan sesuai arahan pemerintah pusat. Dinas Sosial juga rajin koordinasi dengan Disdukcapil soal data DTKS maksutnya agar bantuan tepat sasaran.
“Total sekarang ini DTKS yang dapat bantuan hampir 50 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat) peserta Program reguler Keluarga Harapan(PKH)
Saat disinggung naiknya angka kemiskinan di akhir masa jabatan Bupati, itu hal wajar. Sebab diketahui saja, sisa dari bencana banjir bandang 2017 lalu belum tuntas paripurna sudah di hadang lagi dengan pandemi Covid-19 sehingga tidak heran jika BPS merilis Kemiskinan bertambah.
“Kemiskinan naik itu secara matematik pasti karena bencana 2017 masih menyisakan dari bagian masalah sosial. Datang lagi masalah Covid sehingga betul betul menumpuk. Disisi lain program pemerintah biasa biasa saja tidak ada yang spektakuler untuk memberdayakan masyarakat menjadi produktip yang akibatnya kriteria jadi tidak miskin tidak terpenuhi.”kata Naryo
Editor : Asri Nuryani