Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL) Dinas Kesehatan Pacitan drg. Nur Farida mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan DBD dimusim kemarau.
“Dimusim puncaknya kemarau, bulan oktober ini sudah ada 8 orang dialporkan positip demam berdarah,”ungkapnya.
Penyakit demam berdarah dengue masih menjadi ancaman serius di masyarakat, terlebih menjelang musim kemarau. Sebab, kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk.
Kesempatan berbeda, Rumah Sakit Umum Daerah dr. darsono Pacitan selama Oktober dimusim kemarau panjang ini masih merawat pasien demam berdarah.
“Perhari ini Senin 13 Oktober 2024, kita masih merawat 14 pasien demam berdarah,”jelasnya.
Kepala Humas RSUD dr. Darsono Pacitan, Johan Tri Putranto mengatakan, puncaknya demam berdarah memang sulit dipastikan, namun dilihat dari jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit, bulan Mei-Juni-Juli menjadi puncak terbanyak pasien yang dirawat karena DBD, pernah ada 25 orang pernah juga dilevel hanya 6 orang per harinya.
Diduga, karena tingkat kebersihan lingkungan rumah belum optimal, kasus demam berdarah masih ditemukan juga dimusim kemarau panjang saat ini.
Meskipun angka kematian nol persen dari sekian yang dirawat di rumah sakit umum daerah dr.darsono.
“Hujan jarang tapi masih ada. Mungkin tingkat kebersihan lingkungan rumah belum optimal, masih ada air genangan tidak dibersihkan.”terangnya.
Walaupun tidak hujan, sebaiknya warga rajin cek tempat-tempat sarang perindukan nyamuk sekaligus lakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Tapi sayangnya, untuk kewaspadaan ke promotif nya itu masih belum tinggi. Buktinya, masih ada baju yang digantung berhari-hari dditambah kondisi ruang kamar gelap. Bak dikamar mandi jarang dikuras itu yang masih menjadikan nyamuk demam berdarah suka berkembang biak ditempat bersih,”pungkasnya.
Reporter:Asri