Tidak mau petani disusahkan dengan persoalan sulitnya mencari sumber pengairan lahan saat masuk muism tanam ditengah-tengah kemarau, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan menyediakan 75 alat pertanian berupa pompa air yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah saat musim kemarau.
“Brigade alat pertanian berupa pompa air itu dipinjamkan gratis untuk membantu teman-teman petani di Pacitan. Saat ini anomali iklim masih sangat dirasakan dampaknya oleh warga petani.”katanya.
Di wilayah Pacitan, petani yang sudah menanam tetapi karena curah hujan kurang dan tidak ada potensi air disitu ada beberapa yang tidak bisa panen.
Petani memaksimalkan dan memanfaatkan irigasi perpompaan yang sudah ada saat ini dan juga ada suport dari pemerintah pusat untuk petani di pacitan, ada brigade alsin disitu ada pompa 75 pompa bisa dimanfaatkan dipinjam petani yang membutuhkan dengan gratis.
“Jadi untuk operasionalnya monggo di kelola petani, tidak ada biaya sewa gratis dalam rangka mensuport petani bisa mencukupi kebutuhan irigasi.”tandasnya.
Caranya kalau petani mau pinjam, bisa lewat masing-masing koramil terdekat untuk bisa dipinjami pompa air di masing-masing wilayah atau bisa berhubungan dengan penyuluh pertanian lapangan atau langsung bersurat ke dinas.
Untuk menghindari amukan anomali iklim, dinas mengarahkan petani di Pacitan untuk lebih bijaksana lagi dalam menggunakan pupuk kimia karena selama ini mungkin terlalu banyak menggunakan tanah ter eksploitasi sehingga kesuburan berkurang.
“Kita arahkan gunakan pupuk organik untuk menuju pertanian organik. Hingga saat ini sudah ada 100 persen petani yang mulai beralih ke pupuk organik. Hasil panennya tidak kalah dengan menggunakan pupuk kimia.”imbuhnya.
Reporter: Asri