“Kita tidak boleh mendukung memperkuat yang satu kemudian melarang yang lain ndak boleh sebab pada dasarnya NU payung semua partai. NU harus berpolitik berdasarkan nilai bukan partai.”ucapnya.
“Jadi kita hanya menerima kemenangan akan tetapi tidak mau menerima kekalahan. Padahal itu terstruktur, juga diatur oleh undang-undang, ada tahapan juga ada aturan. kadang-kadang kita untuk menerima dari hasil yang kalah kurang menerima kemudian buat gaduh bahkan anarkis.”lanjutnya.
Pada intinya NU Pusat sampai PCNU selalu mendukung kebersamaan, keberhasilan siapapun yang menjadi dan dipilih rakyat.
Dengan pengikut terbanyak di Pacitan, tentu para calon yang bertarung diarena Pilbup Pacitan November mendatang akan berebut simpati dari kalangan Nahdliyin. Godaan untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilbup 2024 pada perhelatan pemilu bupati dan wakil bupati tampak wajar saja.
“NU harus netral, apalagi sekarang tidak boleh menginstruksikan, baik itu terang-terangan maupun dalam kategori instruksi lewat bawahan mendukung secara langsung maupun aktip kepada salah satu calon.”imbuhnya.
Reporter:Asri