Penderita HIV AIDS di Pacitan Didominasi Usia Produktip diatas 25 Tahun

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, November 24, 2023

GrinduluFM Pacitan - Setiap tanggal 1 Desember di peringati sebagai hari HIV/AIDS sedunia. Lalu bagaimana perkembangan hiv/aids di Pacitan hingga tahun 2023 kali ini, sesuai data Dinas Kesehatan Pacitan alami penurunan. Meskipun begitu adanya akan tetapi penularan hiv/aids di Pacitan perlu diwaspadai.

Wabah AIDS di Kabupaten Pacitan kian mengancam. AIDS bukan lagi momok menakutkan bagi wanita pekerja sek komersial (PSK), tapi justru bagi kalangan ibu rumah tangga baik baik dan anak yang dilahirkan karena ibunya tertular dari pasangan yang suka ganti ganti pasangan.

Para lelaki yang tidak menyadari dirinya sudah terjangkit penyakit berbahaya tersebut menularkan lagi kepada istrinya sendiri. Inilah fakta yang tidak terbantahkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Daru Mustiko Aji melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan drg. Nur Farida mengakui jumlah penderita AIDS dari tahun ke tahun di wilayah Pacitan masih terus ditemukan kasus baru. Data kasus HIV AIDS ditemukan per tahun sejak 2018 hingga 2023 (per Juni) Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mencatat 139 orang. Selama lima tahun angka tertinggi berada di tahun 2019. Kemudian tahun 2023 menurun hanya 17 penderita.

Melihat data hiv/aids di Pacitan termasuk perlu diwaspadai terutama penularannya itu bukan ketemu langsung serta merta ketularan. Ironisnya, karena suami suka jajan, istri baik baik yang hanya dirumah saja ikut tertular. Fatalnya lagi, anak yang dikandung ibu harus ikut menanggung.

“Anak anak juga ada yang positip penderita hiv/aids tertular dari keluarga yaitu ibunya. Pemicu munculnya hiv/aids di Pacitan tidak lain karena perilaku pihak laki laki yang suka ganti pasangan, sebagian besar memang karena itu.”kata drg.Nur Farida.

Dari jumlah penderita hiv/aids di pacitan didominasi usia produktip 25 tahun keatas. Sedangkan untuk jenis kelamin seimbang antara laki laki perempuan. Sementara itu penderita hiv/aids di pacitan ini semuanya masih dalam pengawasan pengobatan rutin.

Penyakit hiv/aids yang menular melalui kontak seksual ini bertahan seumur hidup. Tidak ada obat untuk AIDS, tetap kepatuhan yang ketat untuk minum rejimen anti retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit.

Dinas kesehatan mengklaim selama ini surveyland sudah ditingkatkan untuk pencegahan dan penurunan penderita.

“Kita menunggu peran masyarakat, kita ajak pola hidup baik sehat dan berperilaku baik tidak suka ganti ganti pasangan. Kita juga aktip keluar masuk sekolah untuk menggaet generasi muda jangan sampai terjerumus, jangan sampai pacitan kayak fenomena gunung es antara data dan kenyataan jauh berbeda.

Reporter/Penulis:Asri

Blog, Updated at: 14.21
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03