“Kalau kebakaran di musim kering kali ini meluas sudah melanda ke beberapa desa. Mulai Tambakrejo, Nggayuhan, Pringkuku, wilayah kota dan Bandar, mearata ini ke desa desa. Yang paling banyak kebakaran hutan dan lahan.”katanya.
Saat ditanya apa pemicu kebakaran lahan, damkar tidak bisa memperkirakan. Yang jelas karena ada api yang kemudian membakar seresah kering sehingga mengakibatkan api membesar saat angin juga kencang.
“Pernah kemaren 4 desa bersamaan kebakaran hutan. Kita hanya menanti di sekitar rumah warga yang terancam terdampak untuk melakukan gerakan cepat jika kebakaran lahan itu mepet perumahan warga.”ujarnya.
Dari data Damkar Satpolpp Pemkab Pacitan, memang ada juga rumah yang terbakar, seperti yang di Desa Pelem Pringkuku,Kelurahan Ploso dan Bandar.
Di Desa Pelem korban Katijem Rt.05RW 03 Dusun Krajan rumahnya ludes terbakar gara gara masak air minum menggunakan bahan bakar kayu, Kamis 5 Oktober 2023. Saat memasak air ditinggal sama korban ke rumah tetangganya.
“Sejak Agustus kebakaran hutan dan lahan memang menggila. Suhu panas Pacitan hingga 34 Derajat Celsius membuat kebakaran lahan dan hutan hingga kini terus terjadi.”ungkap Sugito.
Bidang Damkar Satpolpp Pemkab Pacitan menghimbau warga masyarakat pacitan untuk dapatnya mencegah bahaya kebakaran lahan dan rumah. Karena musim kekeringan sangat berpotensi terjadinya kebakaran dimana mana.
“Ayolah warga jangan membakar sampah sembarangan dan jangan membuang puntung rokok di lahan kering yang lokasinya di dekat permukiman warga.”tutupnya.
Reporter/Penulis:Asri