Jangan Biasakan Meletakan Sisa Makanan Sembarang Tempat, 47 Kasus Leptospirosis Terdeteksi Positip di Pacitan, 3 Meninggal

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Maret 01, 2023

GrinduluFM Pacitan -Jangan biasakan meletakan sisa makanan di sembarang tempat karena mengundang tikus datang dan membawa penyakit, yaitu leptospirosis. Setiap tahun leptospirosis selalu membawa korban jiwa di wilayah Pacitan.

Sepanjang Januari hingga awal Maret 2023 kali ini saja, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mencatat ada seratus lebih kasus leptospirosis terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan. Diantaranya, Bubakan Tulakan, Nawangan dan Ngadirojo. Dari seratus lebih warga yang dinyatakan suspeck leptospirosis sejak Januari hingga awal Maret 2023 tersebut, 47 diantaranya positip dan 3 pasien meninggal.

“Tahun 2023 sampai akhir januari tercatat sejumlah 47 pasien dengan kasus terbanyak di wilayah puskesmas Bubakan. 3 pasien meninggal di wilayah Nawangan karena terlambat datang ketempat fasilitias kesehatan dengan faktor usia lanjut 55 tahun keatas.”Kata Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Daru Mustika Aji berdasar laporan yang diterimanya dari bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P).

Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menyebutkan, factor resiko kelompok terpapar leptospirosis itu petani atau pekerja yang banyak kontak dengan hewan di lingkungan yang sudah tercemar bakteri leptospira, Namun demikian yang perlu menjadi perhatian ekstra, justru tikus rumah. Oleh sebab itu, jangan sembarangan meletakan sisa makanan. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak boleh kendur.

Tren  kasus Leptospirosis di perkirakan akan naik dan itu hampir bisa dimungkinkan, sebab setiap kali musim hujan, ada genangan air dan juga banjir di Pacitan.Adapun air banjir yang terkontaminasi kencing tikus bisa jadi dimana mana.Secara kebetulan pula tingkat penemuan Puskesmas tinggi dengan kasus leptospirosis sebulan terkahir ini.Apalagi sekarang di Puskesmas sudah disediakan tes cepat untuk mendiagnosis lepto.Melihat kondisi ini, kuncinya PHBS lindungi tubuh dan ekstremitas diri dari kontaminan kencing tikus.

Sementara data Dinas Kesehatan mencatat leptospirosis pada tahun 2022 jumlah penderita mencapai 496 orang dengan kasus terbanyak tahun itu di Bubakan Kecamatan Tulakan.

Untuk memastikan type bakteri leptospira yang ada di wilayah Nawangan dengan ditemukannya korban meninggal dunia bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit(BBTKLPP) Surabaya melakukan penelitian.

“Dinas Kesehatan lakukan sosialisasi kepada warga untuk meningkatkan pola hidup bersih, mencegah secara dini kesakitan, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila ada gejala kesakitan.”ujar dokter Daru

Adapun gejala yang perlu dicurigai mengarah leptospirosis adalah demam mendadak, lemah, kekuningan pada kulit, sakit kepala dan nyeri otot betis.

Di himbau untuk pelaku usaha makanan baik itu di warung, rumah makan, kantin sekolah maupun keluarga dirumah agar lebih menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan cara menutup makanan dengan tutup yang aman terhindar dari tikus. Begitu juga untuk tempat makan dan minum juga harus terhindar dari kencing tikus.

Sedangkan bagi petani disawah dan peternak yang kontak langsung dengan hewan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), contoh menggunakan sepatu Boots.

“Dihimbau masyarakat waspada dengan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit leptospirosis, jangan sampai ada korban selanjutnya.”pungkasnya

Reporter/Penulis: Asri

Blog, Updated at: 10.07
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03