Pacitan Rawan Longsor, Tiga Wilayah Zona Merah Dipasangi Alat Pendeteksi Gerakan Tanah

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, November 04, 2022

GrinduluFM Pacitan -Tiga Wilayah dari 11 Wilayah di Kabupaten Pacitan dianggap memiliki potensi sangat rawan terjadinya tanah gerak. Tiga Wilayah yang mausk zona merah itu berada di Ngglinggangan, Purworejo dan Sedeng.

Tidak mau kecolongan dengan timbulnya banyak korban akibat terjadinya tanah gerak, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menggandeng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memasang alat pendeteksi gerakan tanah (Landslide Early Warning System).

Pemasangan alat ini untuk meningkatkan kewaspdaan jika terjadi bencana longsor. Sudah belasan tahun tenah gerak terjadi di Pacitan dan sudah puluhan warga yang terdampak rumahnya ambruk, baru tahun 2022 kali ini akan dipasang alat pendeteksi gerakan tanah.

“Alat ini dipasang tujuannya untuk memberi informasi kalau ada pergerakan tanah. Ekstensometer nanti akan mendeteksi pergerakan tanah dan sudut kemiringan permukaan tanah. Jika terjadi gerakan tanah sehingga ada longsor, alat otomatis bunyi alarm sirine. Sirine akan bunyi pada jam 7 pagi dan jam 4 sore. Alat itu bekerja saat potensi tanah longsor ada.”kata Sumaryono Kepala Koordinator Gerakan Tanah PVMBG Jawa Timur usai audiensi dengan Bupati Pacitan di ruang kerja Bupati, Jumat(4/11/22)

Sumaryono menjelaskan, alat pendeteksi gerakan tanah sudah dipasang dan sekarang tinggal menunggu pemasangan dasbor.

Dalam kesempatan sama Erwin Andriatmoko Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menerangkan, jika setiap tiga bulan mendapat laporan dari PVMBG terkait gerakan tanah di Pacitan.

Tidak berlebihan kondisi riil tersebut membuat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji khawatir dengan keselamatan warga dan meminta untuk mendengar langsung penjelasan dari PVMBG.

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko mengungkapkan secara fakta pacitan merupakan daerah yang dilewati sesar grindulu. Dari hasil kajian lanjut Erwin, sesar grindulu mayor melintasi 5 Kecamatan Bandar, Nawangan, Punung, Arjosari dan Donorojo. Adapun sesar minor nya tersebar di beberapa Kecamatan Kabupaten Pacitan.

Pada zona lemah meliputi 11 wilayah di 12 Kecamatan Kabupaten Pacitan dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal terutama pada daerah tebing dan lereng otomatis terjadi longsor. Sementara itu Pacitan merupakan daerah yang di lewati patahan bumi aktip sangat rawan terjadinya longsor.

“Karena pacitan memiliki rawan bencana yang banyak maka warga mau tidak mau, suka tidak suka harus berdampingan dengan bencana. Artinya jangan panic akan tetapi waspada dan tingkatkan kepekaan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar.”ungkapnya

Sementara Sumaryono Koordinator Tanah Gerak PVMBG Jatim juga mengingatkan, tidak hanya banjir longsor dan tanah gerak, pacitan juga merupakan kawasan paling rawan gempa tektonik.

“Warga tidak boleh lengah, BPBD tidak boleh bosan bosan sosialisasi dan edukasi mitigasi pada masyarakat . Pacitan itu masuk kategori resiko tinggi karena berhadapan dengan zona Megathrust Selatan Jawa dan terletak di jalur sesar grindulu.”pungkasnya

Editor: Asri

Blog, Updated at: 15.16
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03