Longsor Batu Karangrejo Tak Akan Pernah Berakhir??

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, November 16, 2021

GrinduluFM Pacitan - Beberapa hari terakhir ini, media sosial warga ramai membagikan video kondisi banjir batu di Desa Karangrejo Kecamatan Arjosari. Hal itu memang tampak sungguh luar biasa karena material batu tersebut turun dari atas gunung parangan dengan kondisi tanpa ada air sedikitpun. Yang tampak hanya bebatuan yang se akan akan sudah tersusun rapi. Longsor batu tersebut selalu saja menghambat akses jalan jika sudah waktunya turun ke bawah.

Minggu lalu material batu di Karangrejo tersebut juga kembali menyedot kekaguman warga yang melihatnya. Disisi lain membuat warga juga ketakutan karena suaranya bergemuruh saat hendak turun ke bawah.

Mengapa longsor batu Karangrejo tak pernah berakhir?

Didik Alih Wibowo Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menjelaskan, terkait perkembangan longsor batu di Karangrejo Kecamatan Arjosari itu perlu diketahui bahwa sumber dampak material berasal dari Wilayah Jawa Tengah yang jaraknya kurang lebih 5 KM. Itu merupakan aliran sungai. Sungai yang mengalir biasa kalau tidak terjadi longsor. tapi kalau hujan, longsor batu tak terhindarkan.

“Selama sumber lokasi longsor ini tidak habis, akan terus terjadi longsor batu secara berkala terutama pada saat hujan. Karena daya dukung tahan tanah berubah jadi vertikal sehingga longsor tidak bisa di hindari.” jelas Didik Alih Wibowo saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa(16/11/2021)

Ditambahkan Didik Alih Wibowo, sampai saat ini yang bisa dilakukan untuk penanganan banjir batu tersebut hanya dengan membersihkan material yang menggangu akses jalan. Untuk batu kecil warga yang membersihkan, sedangkan batu besar di bantu pengelola Waduk Tukul dan BBWS mengunakan alat berat.

“Ini akan jadi rutin. Bukan Bencana yang terjadi sporadis, menakutkan jelas itu!, dari suaranya bergemuruh akan tetapi itu lokasinya jauh dari permukiman warga dan penanganannya secara berkala tidak bisa singkat karena sumbernya sangat besar. Sumber dampak material itu berasal dari wilayah Jawatengah.” ungkap Didik Alih.

Dilanjutkan Didik Alih, walaupun sudah di bangun penahan tanah tapi batunya tetap bisa melompat. Untuk material batu dan sedimentasi berupa batu tidak akan berakhir sebelum lokasi di mana sumber tersebut memang benar benar habis.

Dampaknya tidak terukur karena jumlah area sangat luas. Pemerintah Daerah hanya bisa berupaya agar warga tidak terdampak dengan longsor batu itu. Jika ada hujan dihimbau warga sebaiknya segera mengamankan diri ke tempat lebih aman.

“Meskipun BBWS pernah membangun penahan sedimen akan tetapi entah sampai kapan longsor batu di Karangerjo ini akan berakhir!!.” pungkasnya

Editor : Asri Nuryani

Blog, Updated at: 15.38
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03