Di pinggiran Pelabuhan Tamperan Pacitan terlihat ada sebuah kapal besar yang bersandar. Ternyata kapal besar ini bukan terdampar akan tetapi sengaja dipinggirkan petugas Polair dan kepolisian Pacitan untuk diamankan. Bukan hanya kapalnya saja yang diamankan, akan tetapi anak buah kapal (ABK) dan nahkoda kapal juga ikut diperiksa di Mapolres (25/10) siang.
Menurut Kapolres Pacitan melalui Kasat Reskrim AKP Sukimin,” Kapal ini diduga ada kaitannya dengan calon imigran gelap yang lebih dulu tertangkap di Gunung Kidul Yogyakarta.”
Hasil dari penyelidikan kepolisian, kapal dengan ijin tertulis jurusan Cilacap dan berlayar melalui perairan laut Syah Bandar Pasuruan ini, akan menuju Gunung Kidul untuk membawa calon imigran gelap. Namun dalam perjalanannya mendengar calon imigran gelap yang menunggu di sebuah hotel di Jogja tertangkap, kapal yang akan menjemput ini pun berbalik arah untuk kembali lagi. Tapi sampai di Teluk Sadeng Pracimantoro, tiba-tiba baling - baling kapal rusak. Nahkoda memutar arah ke Watukarung. Namun karena ombaknya besar, mereka memilih memperbaiki kapal di Pantai Tamperan Pacitan. Melihat ada kapal berhenti di perairan Pacitan, Polair memeriksanya. Dan diduga kapal tersebut ada kaitannya dengan calon imigran gelap yang tertangkap lebih dulu di Gunung Kidul Yogyakarta
Sungguh tidak bosan para imigran gelap Timur Tengah ini menggunakan jalan pintas untuk menuju negeri Kangguru Australia. Salah satu jalur pintas yang memudahkan akses pergi ke Australia adalah perairan pantai selatan termasuk Watukarung. Sampai berita ini dimuat, dua buah anak buah kapal serta satu nahkoda masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Pacitan